Kacang kratok Kacang Jawa atau Kekara 1Kg Warna Putih
Rp 25.000
- Kondisi: Baru
- Berat: 1 Kg
- Min. Pemesanan 1
- Asuransi: Tidak
Kacang kratok Kacang Jawa atau Kekara 1Kg Warna Putih
Sesuai Foto Real Picture
Kratok sejak lama ditanam sebagai penghasil bahan pangan. Sebagai sayuran, bijinya juga dimanfaatkan sebagai makanan kecil (snack) dengan cara menggoreng kacang kratok hingga mengeras. Kacang kratok acapkali dicampur dengan makanan pokok di Nusa Tenggara Timur dan biasa dimakan dengan nasi, jagung, dan ketela untuk di Bali. Yang biasa dipergunakan sebagai makanan adalah kultivar yang tidak mengandung racun. Bijinya dapat diragikan untuk dijadikan tempe. Polongnya yang muda direbus dan dimakan sebagai sayuran. Bijinya yang tua, khususnya kultivar kacang jawa, mengandung asam sianida, sehingga harus diolah terlebih dulu sebelum dapat dimakan dengan aman. Biji kara ini sering pula dimakan dicampur dengan soto, nasi uduk, dan lain sebagainya. Dapat dimasak ataupun dilalap. Walau mengandung asam biru (asam sianida), tetapi juga mengandung vitamin A, B, dan C. Aromanya langu, tetapi segar. Pengolahan itu di antaranya dengan merendamnya di air, merebusnya, atau memfermentasikannya sehingga racunnya hilang. Bahkan dahulu, kacang kratok juga dimakan oleh Orang Belanda sebagai rijsttaffel.
Biji dari beberapa kultivar yang lain hanya sedikit atau sama sekali tidak mengandung racun sianida, sehingga lebih mudah diolah. Di Filipina, biji kratok yang kering diolah untuk menghasilkan tepung kacang yang kaya protein.
Sesuai Foto Real Picture
Kratok sejak lama ditanam sebagai penghasil bahan pangan. Sebagai sayuran, bijinya juga dimanfaatkan sebagai makanan kecil (snack) dengan cara menggoreng kacang kratok hingga mengeras. Kacang kratok acapkali dicampur dengan makanan pokok di Nusa Tenggara Timur dan biasa dimakan dengan nasi, jagung, dan ketela untuk di Bali. Yang biasa dipergunakan sebagai makanan adalah kultivar yang tidak mengandung racun. Bijinya dapat diragikan untuk dijadikan tempe. Polongnya yang muda direbus dan dimakan sebagai sayuran. Bijinya yang tua, khususnya kultivar kacang jawa, mengandung asam sianida, sehingga harus diolah terlebih dulu sebelum dapat dimakan dengan aman. Biji kara ini sering pula dimakan dicampur dengan soto, nasi uduk, dan lain sebagainya. Dapat dimasak ataupun dilalap. Walau mengandung asam biru (asam sianida), tetapi juga mengandung vitamin A, B, dan C. Aromanya langu, tetapi segar. Pengolahan itu di antaranya dengan merendamnya di air, merebusnya, atau memfermentasikannya sehingga racunnya hilang. Bahkan dahulu, kacang kratok juga dimakan oleh Orang Belanda sebagai rijsttaffel.
Biji dari beberapa kultivar yang lain hanya sedikit atau sama sekali tidak mengandung racun sianida, sehingga lebih mudah diolah. Di Filipina, biji kratok yang kering diolah untuk menghasilkan tepung kacang yang kaya protein.
0 komentar:
Post a Comment